Senin, 24 Januari 2022

AETI Bantu Korban Banjir Rob di Kampung opas

 

AETI Bantu Korban Banjir Rob di Kampung opas

Asosiasi Eksportir Timah Indonesia (AETI) Kembali menggelar kegiatan sosial bagi warga yang tertimpa musibah, kali ini sekitar 250 Kepala Keluarga di Kampung opas mendapat bantuan sembako.  Kegiatan sosial yang berlangsung di RT 004 Kelurahan Opas Indah ini dipimpin langsung oleh H.Eka Mulya Putra selaku ketua harian Asosiasi ini. Hadir pula dalam kesempatan tersebut Ketua RT 004 Bapak Sahrial, tokoh masyarakat Bapak Rozali dan anggota DPRD Kota Pangkalpinang Doni Prachyudi.


Sahrial dalam sambutan nya mewakili Pemerintah kelurahan opas indah, mengucapkan terimakasih kepada AETI yang telah memperhatikan warga nya yang sedang tertimpa musibah. “kami ikut mendoakan semoga pada masa yang akan datang anggota asosiasi ini mendapatkan berkah dan perlindungan dari Tuhan YME dan diberikan kelancaran dalam menjalankan usahanya dibidang pertambangan timah”, tambah nya. Aksi sosial yang di laksanakan pada hari minggu (23/1) dilingkungan  RT 04 itu mendapat apresiasi yang luar biasa dari masyarakat sekitar, warga yang mendapatkan kupon dari panitia telah berkumpul di lokasi kegiatan sebelum acara dimulai.

“kami turut prihatin dan hanya dapat membantu sedikit  berupa sembako ini, mudah-mudahan dapat meringankan beban warga disini yang rumahnya terkena langganan banjir akibat pasang rob dari laut, tetapi untuk tahun ini memang lebih besar dan lebih lama genangan nya karena memang curah hujan yang lebih besar mengguyur kota pangkalpinang terakhir ini”, ucap Eka Mulya dalam sambutannya. “semoga pemerintah kota dapat segera mencari solusi atas masalah yang selalu dialami oleh warga ini”, lanjut Eka. 

Pada kesempatan yang sama, Anggota DPRD Kota Pangkalpinang Doni Prachyudi mengatakan bahwa pihaknya akan segera mencari solusi atas masalah ini. “kami akan duduk satu meja dengan pak walikota, melakukan evaluasi atas Tata ruang kota yang sudah ada sehingga revitalisasi pangkalpinang timur ini dapat dioptimalisasi, tentunya prioritas  bukan hanya program pengerukan alur sungai rangkui saja, lebih dari itu dibutuhkan koordinasi dengan kabupaten yang berbatasan langsung dengan kota pangkalpinang dalam hal pengendalian banjir dan pendangkalan sungai akibat kegiatan penambangan liar, maka dibutuhkan kordinasi lintas kabupaten dan penanganan yang lebih komprehensif kedepannya”, ungkap doni.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar