AETI Bantu Korban Banjir Rob di Kampung
opas
Asosiasi
Eksportir Timah Indonesia (AETI) Kembali menggelar kegiatan sosial bagi warga
yang tertimpa musibah, kali ini sekitar 250 Kepala Keluarga di Kampung opas
mendapat bantuan sembako. Kegiatan sosial
yang berlangsung di RT 004 Kelurahan Opas Indah ini dipimpin langsung oleh
H.Eka Mulya Putra selaku ketua harian Asosiasi ini. Hadir pula dalam kesempatan
tersebut Ketua RT 004 Bapak Sahrial, tokoh masyarakat Bapak Rozali dan anggota
DPRD Kota Pangkalpinang Doni Prachyudi.
Sahrial
dalam sambutan nya mewakili Pemerintah kelurahan opas indah, mengucapkan
terimakasih kepada AETI yang telah memperhatikan warga nya yang sedang tertimpa
musibah. “kami ikut mendoakan semoga pada masa yang akan datang anggota
asosiasi ini mendapatkan berkah dan perlindungan dari Tuhan YME dan diberikan
kelancaran dalam menjalankan usahanya dibidang pertambangan timah”, tambah nya.
Aksi sosial yang di laksanakan pada hari minggu (23/1) dilingkungan RT 04 itu mendapat apresiasi yang luar biasa
dari masyarakat sekitar, warga yang mendapatkan kupon dari panitia telah
berkumpul di lokasi kegiatan sebelum acara dimulai.
“kami
turut prihatin dan hanya dapat membantu sedikit
berupa sembako ini, mudah-mudahan dapat meringankan beban warga disini
yang rumahnya terkena langganan banjir akibat pasang rob dari laut, tetapi
untuk tahun ini memang lebih besar dan lebih lama genangan nya karena memang
curah hujan yang lebih besar mengguyur kota pangkalpinang terakhir ini”, ucap
Eka Mulya dalam sambutannya. “semoga pemerintah kota dapat segera mencari
solusi atas masalah yang selalu dialami oleh warga ini”, lanjut Eka.
Pada kesempatan yang sama, Anggota DPRD Kota
Pangkalpinang Doni Prachyudi mengatakan bahwa pihaknya akan segera mencari solusi
atas masalah ini. “kami akan duduk satu meja dengan pak walikota, melakukan
evaluasi atas Tata ruang kota yang sudah ada sehingga revitalisasi
pangkalpinang timur ini dapat dioptimalisasi, tentunya prioritas bukan hanya program pengerukan alur sungai
rangkui saja, lebih dari itu dibutuhkan koordinasi dengan kabupaten yang
berbatasan langsung dengan kota pangkalpinang dalam hal pengendalian banjir dan
pendangkalan sungai akibat kegiatan penambangan liar, maka dibutuhkan kordinasi
lintas kabupaten dan penanganan yang lebih komprehensif kedepannya”, ungkap
doni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar